Selasa, 26 Maret 2013

Indikator Stochastic Oscillator

Indikator Stochastic Oscillator membandingkan harga penutupan saat ini dengan kisaran harga pada periode tertentu. Indikator diindikasikan dengan dua garis. Garis utama dinamakan %K. Dan yang kedua, %D, yang adalah MA %K. Garis %K biasanya diindikasikan sebagai garis yang lebih tegas dan garis %D biasanya ditampilkan sebagai grafik titik.
Ada 3 cara untuk menginterpretasikan Stochastic Oscillator.
- Buy ketika Oscillator (baik %K atau %D) jatuh dibawah level tertentu (biasanya 20) dan kemudian bangkit diatas level ini. Sell ketika Oscillator naik diatas level tertentu (biasanya 80) dan kemudian jatuh dibawah level ini;
- Buy ketika garis %K line naik diatas garis %D. Sell jika %K dibawah garis %D;
- Melihat perbedaan. Contoh: Monitor divergences. For example: harga membentuk serangkaian harga high terbaru dan SO gagal melampaui high sebelumnya.

Perhitungan

Stochastic Oscillator mempunyai empat variabel:
- %K Periods. Ini adalah jumlah periode waktu yang digunakan dalam perhitungan stochastic;
- %K Slowing Periods. Nilai ini mengontrol internal smoothing %K. Nilai 1 dianggap sebagai fast stochastic; nilai 3 dianggap sebagai slow stochastic;
- %D Periods. Nilai ini adalah jumlah periode waktu yang digunakan ketika menghitung MA %K;
- %D Method. Metode (yakni, Exponential, Simple, Smoothed, atau Weighted) yang digunakan untuk menghitung %D.

Rumus %K adalah:
%K = (CLOSE-LOW(%K))/(HIGH(%K)-LOW(%K))*100
Dimana:
CLOSE - adalah harga penutupan;
LOW(%K) - adalah harga low terendah dalam periode %K;
HIGH(%K) - adalah high tertinggi dalam periode %K.
Moving Average %D dihitung berdasarkan rumus:
%D = SMA(%K, N)
Dimana:
N - adalah periode smoothing;
SMA - adalah Simple Moving Average.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar