Selasa, 26 Maret 2013

Indikator Balance Volume (OBV)

Indikator Balance Volume (OBV) merupakan sebuah indikator yang berhubungan dengan volume dan perubahan harga. Indikator ini diperkenalkan oleh Joseph Granville, OBV dianggap sebagai indikator yang cukup sederhana. Jika harga penutupan candle bar lebih tinggi dari candle bar sebelumnya maka volume candle bar ditambahkan ke volume candle bar sebelumnya; jika harga penutupan candle bar lebih rendah dari harga penutupan candle bar sebelumnya, maka volume candle bar dikurangi dengan candle bar sebelumnya.
Analisis OBV berdasarkan pada prinsip, bahwa perubahan OBV mendahului perubahan harga. Sesuai dengan prinsip ini, balance volume yang naik menunjukkan bahwa banyak investor yang berinvestasi pada instrumen. Ketika banyak orang yang menginvestasikan dananya, OBV mulai tumbuh dengan cepat.
Jika harga mendahului pergerakan OBV, maka signal OBV "non-confirmation". Non-confirmations bisa terjadi pada saat pasar bullish berada puncaknya (ketika harga naik tanpa disertai pertumbuhan OBV atau mendahului) atau berada dibawah pada saat pasar bearish (ketika harga turun dan OBV tidak turun atau mendahului).
OBV dikatakan dalam kondisi tren naik adalah ketika setiap puncak (peak) harga yang baru lebih tinggi dari yang sebelumnya dan ketika setiap lembah yang baru lebih rendah dari sebelumnya. Sebaliknya, dikatakan tren jatuh, adalah ketika berturut-turut mengalami penurunan puncak dan lembah. OBV dikatakan dalam kondisi sideway adalah pada saat tidak membuat gerakan berturut-turut (high dan low), ini adalah dimana tren pasar tidak bisa didefinisikan.
Jika suatu tren berhenti dan tetap berada diposisi yang sama (istirahat). Kondisi ini bisa dikarenakan: pertama, ketika terjadi perubahan tren, naik ke turun dan sebaliknya.
Kedua, OBV ragu-ragu hingga lebih dari 3 periode. Jadi, jika setelah terjadi perubahan uptrend OBV ragu-ragu dan berlangsung hingga 2 (dua) hari lalu kembali ke arah uptrend, maka OBV dianggap sebagai uptrend untuk periode ini.
Ketika tren OBV berubah arah, baik itu naik atau turun, akan terjadi "breakout" . Biasanya hal ini terjadi untuk mengingatkan mengenai suatu break harga dan investor disarankan untuk menahan posisi transaksi jangka panjang jika OBV break keatas dan sell ketika OBV break kebawah. Posisi yang terbuka harus ditahan hingga tren berubah.

Perhitungan

Jika harga penutupan hari ini lebih besar dari kemarin, maka: OBV(i) = OBV(i-1)+VOLUME(i)
Jika harga penutupan hari ini lebih kecil dari kemarin, maka: OBV(i) = OBV(i-1)-VOLUME(i)
Jika harga penutupan hari ini sama dengan harga penutupan kemarin, maka: OBV(i) = OBV(i-1)
Dimana:
OBV(i) - adalah nilai indikator periode saat ini;
OBV(i-1) - adalah nilai indikator periode sebelumnya;
VOLUME(i) - adalah volume candle bar saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar